Sabtu, 29 Desember 2018

Lingkungan adalah sesuatu yang ada di sekitar manusia yang dapat memengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk manusia terlibat di dalamnya. Manusia harus menyadari bahwa lingkungan merupakan sarana pengembangan hidup yang harus dijaga kelestariannya.

                Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsure lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Unsur-unsur  lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu:

a. unsure hayati (biotk)

                yaitu usur lingkungan hidup yang terdiri dari mahluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik.

b. unsur social budaya

                yaitu lingkungan social dan budaya yang dibuat oleh manusia berupa sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam prilaku sebagai mahluk social.

c. unsure fisik (abiotik)

                yaitu unsure lingkungan hidup yang terdiri dari mahluk tak hidup seperti tanah, air, iklim, udara dan lain sebagainya. Keberadaan unsure ini sangat besar bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.



MASALAH  LINGKUNGAN  HIDUP

                Lingkungan hidup harus kita jaga kelestariannya sampai dunia ini berakhir. Siapapun wajib menjaga keindahan dan kenyamanannya. Jangan sampai  lingkungan kita hancur karena ulah kita sendiri. Meskipun dalam suatu pemerintahan terdapat peraturan tentang pelestarian lingkungan,tapi masih banyak manusia yang belum sadar dalam pelestariannya merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi.

                Masalah lingkungan disebabkan oleh dua factor:

a.) ulah manusia

                contoh masalah lingkungan yang  disebabkan manusia dapat berupa pencemaran yang disebabkan oleh limbah industri, penebangan hutan yang tak terkendali,perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi.

b.) factor alam

                Masalah lingkungan ini tidak disebabkan oleh manusia, melainkan oleh factor alami yang memang biasa terjadi karena pengaruh cuaca, iklim,sifat alam dan factor alam lainnya. Misalnya gunung meletus, banjir bandang,gempa bumi, kekeringan panjang dan lain sebagainya.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

                Upaya pelestarian lingkungan tidak harus dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan oleh semua manusia yang hidup di bumi. Hal ini sangat penting,  karena generasi berikutnya akan ikut merasakan hidup di bumi. Kita tidak boleh memberikan beban lingkungan kepada anak cucu kita. Tapi mereka tetap harus kita ajarkan mengenai menjaga lingkungan.

                Mulai hari ini mari kita buang sampah pada tempatnya agar tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat menyebabkan banjir, menanam pepohonan di lahan kosong agar tidak menyebabkan kelangkaan pepohonan dan terlebih lagi itu dapat mengurangi pemanasan global, tidak menganggu habitat binatang-binatang di alam bebas, jangan merokok dan membuang rokok di sembarang tempat karena dapat menyebabkan kebakaran dan yang terpenting adalah cintai lingkungan sebagaimana anda mencintai hal yang istimewa.



Jumat, 28 Desember 2018

Inilah beberapa prestasi yang pernah di raih PRAMUKA SMA NEGERI 1 GENDING

  • JUARA 1 dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di Taman Wisata Pantai Bentar tahun 2012
  • Juara II Karya Ilmiah dalam kegiatan Triwulan VII di Pakuniran Tahun 2012
  • Juara Umum dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 1Gugus Depan Terbaik dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 1 (Putra) Olimpiade Sains dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 2 (Putra)  Chef ala Scout dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 2 (Putri) Bridge Champ dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 2 (Putri) Prolink Scout Style dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 1 (Putri) Lomba PPGD dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 3(Putri) Bridge Champ dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 3 (Putra)Lomba PPGD dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 3(Putri) Olimpiade Sains dalam Kegiatan Triwulan X di Kecamatan Kuripan tahun 2013
  • Juara 1 (Putra) Pionering dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di Lingkungan Kantor BKD tahun 2014
  • Juara 1 (Putri) PPGD dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di Lingkungan Kantor BKD tahun 2014
  • Juara 2(Putra) Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di Lingkungan Kantor BKD tahun 2014
  • Juara 2(Putri) Senam Pramuka dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di Lingkungan Kantor BKD tahun 2014
  • Juara 3(Putri) Pidato dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di Lingkungan Kantor BKD tahun 2014
  • Juara 1 (Putri) Pentas Seni dalam Kegiatan Caturwulan I di Candi Jabung Paiton tahun 2015
  • Juara 1 (Putri) Trauma Hilling dalam Kegiatan Caturwulan I di Candi Jabung Paiton tahun 2015
  • Juara 1 (Putri) Selter/Pendirian Tenda dalam Kegiatan Caturwulan I di Candi Jabung Paiton tahun 2015
  • Juara 1 (Putri) Sepak Takraw dalam Kegiatan Caturwulan I di Candi Jabung Paiton tahun 2015
  • Juara 1 (Putra) Pentas Seni dalam Kegiatan Caturwulan I di Candi Jabung Paiton tahun 2015
  • Juara 2(Putra) Trauma Hilling dalam Kegiatan Caturwulan I di Candi Jabung Paiton tahun 2015
  • Juara 2(Putra) Selter/Pendirian Tenda dalam Kegiatan Caturwulan I di Candi Jabung Paiton tahun 2015
  • Juara 2(Putra) PPGD dalam Kegiatan Caturwulan I di Candi Jabung Paiton tahun 2015
  • Juara 1 (Putri) Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di SMA Negeri 1 Maron tahun 2015
  • Juara 2 (Putri) Pionering dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di SMA Negeri 1 Maron tahun 2015
  •  Juara 2 (Putra) Pionering dalam Kegiatan GIAT PRESTASI Pramuka Penegak se-Kabupaten Probolinggo di SMA Negeri 1 Maron tahun 2015
  • Juara Sangga Terbaik (Putri) dalam Kegiatan Caturwulan IVdi Sumber tahun 2016
  • Juara 1 Lomba Miniatur dalam Kegiatan Caturwulan IVdi Sumber tahun 2016
  • Juara 2 (Putri) Rangking 1dalam Kegiatan Caturwulan IVdi Sumber tahun 2016
  • Juara 3 (Putri) Rangking 1dalam Kegiatan Caturwulan IVdi Sumber tahun 2016
  • Juara 2 (Putri)Stand Up Comedy dalam Kegiatan Caturwulan IVdi Sumber tahun 2016
  • Juara 2 (Putra)Stand Up Comedy dalam Kegiatan Caturwulan IVdi Sumber tahun 2016
  • Juara 3 LKBB Variasi dalam Kegiatan Caturwulan IVdi Sumber tahun 2016
  • Juara Umumdalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara Sangga Terbaik (Putra) dalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara Sangga Terbaik (Putri)dalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara 2 (Putra) Kreasi Klepon Cetot dalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara 1 (Putra)Cerdas Tangkasdalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara 3 LKBB Dancedalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara 1 (Putra) APE (Alat Permainan Edukasi)dalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara 1 (Putri) APE (Alat Permainan Edukasi) dalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara 1 (Putri) Gobak Sodordalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara 1 (Putri) Mading 3D dalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara 1 (Putri) Mading 3D dalam Kegiatan Kemah Pendidikandi Dringu tahun 2016
  • Juara  1 YEL YEL dalam Kegiatan Kemah Hijau tahun 2017
  • Juara 1 (Putri) Sepak takraw dalam kegiatan catur wulan VII tahun 2017
  • Juara 2 (putri) Sepak takraw dalam kegiatan catur wulan VII tahun 2017
  • Juara I lomba musik akustik 2017
  • Juara umum dalam kegiatan catur wulan VII tahun 2017
  • Juara 3 fotografer wisata dalam kegiatan catur wulan VII 2017
  • Juara 2 YEL YEL dalam kegiatan kemah hijau tahun 2018
  • Juara 3 terbaik sangga putri dalam kegiatan catur wulan IX tahun 2018


Kali ini yang akan saya bahas ialah mengenai SEJARAH PRAMUKA GUGUS DEPAN PROBOLINGGO 11.087 / 11.088 PANGKALAN SMA NEGERI 1 GENDING


SEJARAH PRAMUKA
GUGUSDEPAN PROBOLINGGO11.087 / 11.088
PANGKALAN SMA NEGERI 1 GENDING
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan  Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
SMA Negeri 1 Gending merupakan SMA tertua kedua di Kabupaten Probolinggo setelah SMANegeri Kraksaan, dan tertua ketiga di Kab/Kota Probolinggo. SMA Negeri 1 Gending pada saat berdirinya merupakan filial dari SMA Negeri 1 Probolinggo. SMA Negeri 1 Gending berdiri pada tanggal 1 Juli 1981 dengan SK Depdikbud No 219/0/1981/14 Juli 1981. Sebelum memiliki gedung sendiri SMA Negeri 1 Gending pada tahun 1981 masih numpang di SDN Pajurangan yang berlokasi di Desa Pajurangan  Kecamatan Gending. Karena paginya lokal dipakai oleh anak-anak SD sehingga siswa SMA masuk sore.
Seorang guru dari SMA Negeri 1 Probolinggo Bapak Fadholi pada waktu itu memimpin SMA Negeri 1 Gending ketika masih di Pajurangan meskipun nantinya tidak dilanjutkan saat SMA berada di lokal yang baru (di Desa Sebaung). Pada awal berdirinya hanya menerima 3 kelas. Tenaga pengajar maupun tenaga administrasi yang serba terbatas, sehingga banyak meminta bantuan tenaga-tenaga pengajar dari SMA Negeri 1 Probolinggo diantaranya Bpk. Fadholi BA, Bpk. Abdul Latif BA, Bpk. Soeroto BA, Bpk. Totok BA dan yang lain tidak bisa kami sebutkan  maupun SMA Negeri 1 Kraksaan diantaranya Bpk. Drs. Moh. Idris, Bpk. Drs. Suwardi, Ibu Dra. Andayani, Drs. Nurul Huda, Drs. Ali Musta'in dan juga yang lain tidak bisa kami sebutkan.
Selama dua tahun ajaran, SMA Negeri 1 Gending berada di desa Pajurangan. Pada tahun ajaran 1983/1984 SMA Negeri 1 Gending pindah ke gedung baru yang di bangun di desa sebaung kecamatan Gending yang  berjarak  kira-kira 3 KM dari lokasi awal, yang telah diresmikan  oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Prpobolinggo Bapak  H.R Soedirman pada tanggal 27 September 1983.
Meskipun sudah pindah ke lokal yang baru ternyata permasalahan ketenagaan maupun sarana dan prasarana yang ada belum terpenuhi secara maksimal. Tenaga pendidik masih minta bantuan dari SMA Negeri 1 Kraksaan maupun dari SMA Negeri 1 Probolinggo ditambah PPL dari IKIP Negeri Surabaya yang estafet tiap 3 bulan sekali dan berlangsung sampai tahun 1985.
Sarana dan prasarana yang kurang terpenuhi terpaksa siswa duduk dikursi lipat dan membawa alas tulis yang sangat sederhana dari triplek, menambah kesederhanaan SMA Negeri 1 Gending diawal berdirinya.
Sejak berdirinya sekolah hingga sekarang SMA Negeri 1 Gending telah dipimpin oleh beberapa kepala sekolah antara lain:
1.         Fadholi  BA                                                                               ( 1981 - 1982 )
2.       Soehardi Koesoemo, BA                                            ( 1982 - 1991 )
3.       Marniti  BA                                                                              ( 1991 - 1993 )
4.        Drs. Ibnu Hajar                                                                   ( 1993 - 1996 )
5.       Drs. Syafi'udin, M.Si                                                       ( 1996 - 1999 )
6.       Drs. Priyanto                                                                        ( 1999 - 2002 )
7.        Drs. Syifulloh, M.M                                                           ( 2002 - 2003 )
8.       Drs. Hermanto                                                                       ( 2003 - 2004 )
9.       Drs. Soewardi                                                                       ( 2004 - 2009 )
10.      Adin Budi Satriyo, S.Pd                                                         ( 2009 - 2011 )
11.        Bambang Sudiarto, S.Pd.M.M                                          ( 2011 – 2012  )
12.      Sunarbiyanto S.Pd                                                                         ( 2012 – 2013 )
13.      Adin Budi Satriyo, S.Pd                                                         (2013 – Sekarang)
Pada tahun 1985, ekstrakurikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Gending sudah berjalan dengan baik dibawah bimbingan Kak Karyono (alm) dan Kak Marsus (Kepala Sekolah SDN Gending 02) sesuai dengan AD/ART Gerakan Pramuka dan menjalankan TRISATYA dan DASA DARMA PRAMUKA. Di tahun itu para anggota Pramuka aktif mengikuti kegiatan kepramukaan dan satuan karya, yang diantaranya adalah Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Kencana, Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, dan Saka Wirakartika. Tetapi, Satuan Karya yang aktif di gugusdepan hanyalah Saka Bakti Husada dan Saka Bhayangkara. Materi yang di dapat berasal dari PUSKESMAS dan POLSEK Gending.
                Anggota Pramuka di SMA Negeri 1 Gending pada tahun 1985 berjumlah sekitar 90 orang. Kemudian di tahun berikutnya Pembina digantikan oleh Kak Muksin yang sampai sekarang menjadi guru mata pelajaran geografi. Kak Muksin membina Pramuka di SMA Negeri 1 Gending ini mulai tahun 1987 – 1994.
                Tahun terus berganti, dan pembina Pramuka di SMA NEGERI 1 Gending pun juga berganti. Pada tahun 2011 merupakan awal bangkitnya kembali ekstrakurikuler Pramuka. Dari yang sebelumnya fakum atau tidak aktif, sekarang berubah menjadi aktif dan berjaya lagi. Perjuangan yang dilakukan untuk membangkitkan Pramuka di SMA Negeri 1 Gending penuh dengan suka duka. Walaupun begitu, rasa bangga dan cinta terhadap Pramukalah yang membuat rintangan itu mudah untuk dihadapi. Dan sampai sekarang, ekstrakurikuler Pramuka masih tetap aktif dan selalu jaya.
                Bangkitnya ekstrakurikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Gending ini tidak lepas dari binaan dari para Pembina Pramuka yang selalu sabar, ikhlas dan disiplin dalam membina maupun melatih para anggota Pramukanya. Pembina-pembina Pramuka yang pernah membina di SMA Negeri 1 Gending  dan dapat diketahui keaktifannya sampai saat ini antara lain Kak Ali Hamzah Amin, S.Si, Kak Novita Hernawati, S.Si dan Kak Fuad Hilmi, S.Kom.
Sebagaimana Petunjuk Penyelenggaraan GugusdepanTahun 2007, di Pangkalan SMAN 1 Gending secara berangsur-angsur memperbaiki kekurangannya, baik dalam susunan kepengurusan, administrasi Gugusdepan dan penerimaan anggota baru dalam Ambalan dalam mempersiapkan Akreditasi Gugusdepan.
Dalam mekanisme organisasi Kepramukaan Keputusan dalam Musyawarah Gugusdepan menyesuaikan dengan kemampuan Sekolah SMAN 1 Gending, namun selama ini semua kegiatan baik Program Kerja Gugusdepan dan kegiatan Daerah baik kegiatan Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional dapat diikuti.


Assalamualikum kakak-kakak. Salam Pramuka
Kembali lagi bersama saya selaku admin dari website ini,yang akan saya bahas kali ini mengenai tentang sejarah pramuka di 

SEJARAH PRAMUKA INDONESIA

  LATAR BELAKANG LAHIRNYA GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepadan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana.Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330 C, yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30).Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Presiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr. A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

2.2  KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara.Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA.
Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga.Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961.Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

2.3  GERAKAN PRAMUKA DIPERKENALKAN
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat.Oleh karena itu, Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnari 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A.Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari. Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

2.4  MENGENAL LAMBANG PRAMUKA “TUNAS KELAPA“
PRAMUKA (Praja Muda Karana) mengandung arti orang muda yang suka berkarya. Barisan pemuda yang penuh dedikasi, tangguh, mandiri, memiliki keterampilan hidup (life skills) tinggi yang bisa berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Kumpulan tunas bangsa yang mempunyai watak dan budi pekerti luhur, yang bisa dijadikan tulang punggung pembangunan bangsa. Generasi muda yang diharapkan tumbuh menjadi generasi multiguna layaknya pohon nyiur yang tunasnya dijadikan lambang gerakan ini.
Dalam lambang siluet tunas kelapa terkandung arti simbolik yang penting, berisi esensi falsafah hidup tinggi yang dapat dijadikan pegangan oleh setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang siluet tunas kelapa diciptakan almarhum Soenardjo Atmodipuro, seorang pejabat tinggi di Departemen Pertanian yang juga aktif membina Pramuka. Tunas kelapa telah digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.
Seperti dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 006/KN/72 Tahun 1972 tentang Lambang Gerakan Pramuka tertanggal 31 Januari 1972, terdapat enam uraian arti kiasan yang terkandung dalam lambang siluet tunas kelapa ini. Karena mempunyai arti simbolik penting, uraian tentang arti kiasan diatur sederhana supaya mudah dipahami dan diingat oleh anggota Pramuka yangsebagian besar generasi muda.
Arti kiasan lambang Gerakan Pramuka itu adalah :
Pertama, buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru.Hal itu mempunyai arti bahwa setiap anggota Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Kedua, buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun juga.Maksudnya, setiap Pramuka adalah seorang yang mempunyai rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta mempunyai tekad besar dalam menghadapi segala tantangan dan ujian kehidupan untuk mengabdi kepada tanah air dan bangsa Indonesia.
Ketiga, nyiur dapat tumbuh di mana saja. Hal itu membuktikan besarnya daya upayanya dalam menyesuaikan diri dengan keadaan sekeliling. Kiasan ini memiliki makna bahwa setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana pun ia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
Keempat, nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi.Ini bermakna, setiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi, lurus, mulia, jujur, tetap tegak, dan tidak mudah diombang-ambing oleh sesuatu.
Kelima, akar nyiur yang tumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan tekad dan keyakinan setiap Pramuka.Dengan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, dapat digunakan untuk memperkuat diri guna menggapai cita-cita.
Keenam, nyiur merupakan pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Maksudnya, setiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri kepada kepentingan tanah air, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta kepada umat manusia.
Selanjutnya, penggunaan lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan pemakaiannya dalam sistem tanda-tanda, bendera, papan nama, dan sebagainya, diatur dalam petunjuk-petunjuk penyelenggaraan. Lambang Gerakan Pramuka juga digunakan dalam bendera Gerakan Pramuka.Dalam bendera berbentuk segi empat panjang berwarna dasar putih, lambang Pramuka diletakkan di tengah-tengah dengan warna merah.Makna simbolik yang penting yang terkandung dalam lambang Gerakan Pramuka seyogianya dipahami dan dihayati oleh setiap anggota Pramuka.Diharapkan, dengan pemahaman yang baik, uraian tersebut bukan semata menjadi kiasan, tetapi terpatri dalam sanubari dan direalisasikan dalam kehidupan setiap anggota Pramuka.

Sabtu, 08 Desember 2018

Assalamualaikum kakak kakak.
Ini merupakan post pertama dari kami Pramuka SMA Negeri 1 Gending.


Pertama yang akan kami bahas mengenai beberapa sejarah tentang kepramukaan yang ada hingga kini

SEJARAH PRAMUKA DUNIA

  •        Riwayat Lord Baden Powell

Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak terlepas dari pendiri gerakan kepanduandunia yaitu Lord Baden Powell, beliau dilahirkan di London Inggris pada tanggal 22 Pebruari 1857, nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Ayah dari Baden powell adalah Prof. Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di Universitas Oxford Inggris. Sedangkan Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth, seorang puteri dari admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.  Dimasa mudanya ia adalah anak yang cerdas, kreatif, berbudi luhur. Pada usia 3 tahun Baden powell telah menjadi anak yatim. Saat sekolah karena kecerdasannya ia mendapat beasiswa dari sekolah. Ia juga aktif mengikuti kegiatan teater, melukis, menembak, marching band, serta olahraga.
Baden Powell akhirnya bergabung dengan dinas kemiliteran, kemudian setelah lulus dari akademi militer Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkat pembantu letnan. Pengalaman inilah yang nantinya  akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell terkenal dan dianggap pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya memimpin pertahanan di kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena jasanya ia diangkat menjadi Mayor Jendral.  Di kota ini Baden Powell sempat dijuluki oleh suku-suku primitif seperti suku zulu, Ashanti atau Metabele sebagai IMPEESA yang artinya serigala yang tidak pernah tidur, hal ini disebabkan karena kewaspadaan, kecekatan, dan keberanian Baden Powell.
Pada tahun 1908 Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah karya yang spektakuler. Buku inilahyang mengakibatkan perkembangan Pramuka menjadi besar. Buku ini menyebar ke seluruh dataran Eropa.
Setelah berkeliling dunia termasuk Jakarta  pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya meninjau Jambore di Australia Baden Powell beserta istrinya Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris dan akhirnya beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941.

  •          Mengenang Kelahiran Lord Baden Powell

Lewat Kepanduan Satukan Remaja Antarbangsa di Dunia.
Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, tokoh kepanduan dunia kelahiran London, Inggris, tahun 1857 silam menjadi tersohor berawal dari tulisan buku panduan bagi para prajurit agar bisa bertahan di alam bebas. Ia dikenal sebagai perintis berdirinya kepanduan dunia. Lewat gerakan kepanduan Baden-Powell menyatukan generasi muda antar benua.
Pertama kali bergabung dengan British Army (Angkatan Perang Inggris) tahun 1876, Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, demikian nama tokoh kepanduan dunia, kelahiran London, Inggeris, tahun 1857 silam ini, menulis buku yang diperuntukkan untuk membantu tentara mengatasi kesulitannya bertahan hidup di alam bebas. Tak disangka, lambat laun buku hasil karyanya beredar di kalangan umum dan banyak diminati anak-anak. Pada 29 Juli sampai 9 Agustus 1907, Baden-Powell bersama 21 orang anak melakukan kemah kepanduan yang pertama di sebuah kepulauan Brownsea, Inggris. Beberapa hari melakukan kegiatan,anak-anak tersebut semakin menyukai bertualang di alam bebas. Didirikanlah gerakan kepanduan. Berangkat dari sinilah bersama istri tercintanya, Lady Olive Baden-Powell mendirikan gerakan kepanduan. Gerakan Kepanduan tersebut sekarang disebut Boy Scouts dan Girls Scout.
      Sejak didirikan GerakanKepanduan tersebut pada tahun 1907, hingga saat ini tak kurang dari 28 juta anggota kepanduan dari 216 negara menjadi anggota World Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di Geneva, Switzerland dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS). Dan Indonesia sebagai salah satu anggota WOSM.Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) berarti Rakyat Muda Yang Berkaryademikian nama organisasi kepanduan di Indonesia. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia. Kemudian ditetapkan setiap 14 Agustus sebagai HARI PRAMUKA.
Keanggotaan Gerakan Kepanduan ini bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Semuanya bisa bergaul dan berbaur menjadi satu kesatuan. Kegiatan Kepanduan selalu mengikuti kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, demikian pula dengan Pramuka.
Ketika WOSM mencanangkan program Pramuka Net bagi negara-negara anggota di seluruh dunia untuk memiliki situs organisasi, Gerakan Pramuka Indonesia pun ikut serta dengan meluncurkan situs www.pramuka.co.id. Tujuannya, agar mempermudah jalur komunikasi dan koordinasi, serta memantau perkembangan kepanduan di setiap negara anggota WOSM.
Sebagai bukti, setiap tahunnya WOSM mengadakan Jambore On The Internet (JOTI) dan Jamboree on the Air (JOTA). Artinya, Jambore tak hanya menjadi pesta yang mempertemukan pesertanya langsung, tapi juga bisa sesama netter (pengguna internet) untuk bisa melakukan sebuah kegiatan bersama. Kegiatan ini melibatkan anggota Kepanduan seluruh dunia.
Dari sinilah nampak jelas buah dari gagasan brilian seorang Baden-Powell, selain berbagai kegiatan kepanduannyya selain gaul, tapi juga mampu menyatukan generasi muda antara bangsa, antar benua.
Ia pun mewariskan banyak manfaat dari kegiatan kepanduan, yang sebagian tidak didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepanduan merupakan kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa berlatih membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga.  Berlatih kepanduan memberi poin penting, seperti belajar mengelola kelompoknya ataun organisasi dengan membentuk pimpinan regu, petugas piket (korve), dan anggotanya. Komunikasi, interaksi, serta kerja sama internal dan eksternal kelompok akan melahirkan kebersamaan dan motivasi untuk menyelesaikan tugas secara bersama. Dengan pembagian tugas ini akan melatih bakat kepemimpinan, kearifan, dan toleransi siswa.
Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas yang diberikan, akan mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam mengambil setiap keputusan dengan penuh pertimbangan dan pengkajian. Kegiatan kepanduan bersifat universal. Wawasan dan pergaulan anggotanya sangatlah luas. Keanggotaannya diikuti semua lapisan masyarakat tanpa membedakan golongan, ras, suku, atau agama.
Banyak materi yang dipelajari baik materi umum maupun spesifik ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris, hiking, navigasi, mountaineering, P3K, kesakaan, sejarah perjuangan bangsa, dansebagainya. Tak pelak pula membuat anggota kepanduan memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali, juga pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban bencana alam. Sehingga, di mana pun berada, anggota kepanduan selalu periang. Keceriaan ini merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi dari anak-anak berbagai bangsa. 

Apa yang kakak-kakak sekalian fikirkan setelah membaca tentang sejarah pramuka Dunia?Berikan tanggapannya di kolom komentar ya kak☺